YoyonMudijiono. 2011. “Kajian Semiotika Dalam Film.” Ilmu Komunikasi 1 (1): 123. Yuliantini, Yanti Dwi; Adita Widara Putra. 2017. “Semiotika Dalam Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu Karya Tere Liye.” Jurnal Literasi 1 (2): 65–72. DIANGKATDARI NOVEL LARIS KARYA TERE LIYEUntuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dalam hidup, Yang perlu kita lakukan adalah tetap hidup. Ray adalah seo Mengayomi. Tonton video ini sampai habis. Maka apapun kesimpulan kalian, kembali ke masing2. Terlepas dari apapun alasannya (karena bersin di depan makanan; polisi yg memakai masker bersin; ibu2 yg lain tdk pakai masker, karena zoom error, dll, terserah kalian analisisnya), kenapa dia memukuli seseorang di depan orang banyak, silahkan kembali ke masing2. Bahkanada beberapa novel beliau yang dijadikan film dan ditayangkan ke layar lebar. Buku 2) dan Rembulan Tenggelam di Wajahmu; Tahun 2010, tak kalah digemari juga karya beliau yang berjudul Pukat (Serial Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai Properti di Property Academy by Pinhome. Download aplikasi Rekan Pinhome melalui App EfekRumah Kaca [kumpulan lirik lagu] Sebenernya udah dari lama denger Efek Rumah Kaca (ERK), pertama kali denger di radio singlenya yang 'di udara' keliatan kalo band yang satu ini emang 'beda'. dan dari dua album yang dirilis yaitu self titled: Efek Rumah Kaca (2007) dan Kamar Gelap (2008) semua lagunya juga enak2.. Sinopsisdan 5 Fakta Film Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Tayang Perdana 12 Desember 2019 di Bioskop. Sinopsis dan 5 Fakta Film Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Tayang Perdana 12 Desember 2019 di Bioskop. Senin, 29 November 2021; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; TribunTravel.com; TribunWow.com; TereLiye Rembulan Tenggelam Di Wajahmu Download MixDrop - Watch Tondo 3 ucctaave [EXCLUSIVE] FileMaker Server (x64) Multilingual.Patch Bhoot Returns 2 Tamil Dubbed Movie Download [WORK] Mix Boys, _20160716_115350 @iMGSRC.RU Spanky Wilson Doin It Rar kaiyaitz Sebentarlagi matahari akan tenggelam. Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok. Dan rembulan akan berlayar. Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda. Akan hidup di dalam bermimpi. Akan tumbuh di kebon belakang. v2C2. “Apakah hidup ini adil, Rey?” Film yang diangkat dari novel populer kini sudah sering kita temui. Salah satunya adalah film yang akan saya review ini. Rembulan Tenggelam di Wajahmu adalah sebuah novel laris karya Tere Liye. Beruntung saya belum membaca buku tersebut, sehingga saat menonton film ini tak ada ekspektasi apa pun. Sebelum membaca ulasannya, tonton dulu trailernya di sini, biar tambah penasaran, hehehe. Junior hingga Senior Tokoh utama film ini, yaitu Reyhan, di mana saat belia diperankan oleh Bio One, seorang aktor muda yang kualitas aktingnya patut diacungi jempol. Saat dewasa, peran tersebut dimainkan oleh Arifin Putra. Jajaran aktor muda bertalenta juga dihadirkan film ini, antara lain Yudha Keling, Ari Ilham, Teuku Rizki, Anya Geraldine, dan lainnya. Sedangkan aktor senior juga terlibat, di antaranya ada Ariyo Wahab, Egi Fedly, Karina Suwandi, dan Donny Alamsyah. Alur yang Menarik Film arahan Danial Rifki ini dibagi menjadi beberapa babak yang menceritakan penggalan kisah hidup Rey. Cerita dibuka dengan adegan Reyhan yang sudah tua, mungkin berumur 60 tahunan. Ia terbaring sekarat di rumah sakit. Saat tengah terlelap, muncul sesosok pria misterius yang kemudian saya ketahui adalah orang yang akan menjawab 5 pertanyaan Reyhan tentang hidupnya. Setting berubah menjadi di sebuah pelabuhan. Reyhan kecil sampai remaja tinggal di sebuah panti asuhan. Di sanalah petualangan hidupnya dimulai. Menjadi pencuri, pejudi, dan segala kenakalan lainnya. Meskipun begitu, dia belajar banyak hal dan yang pasti, carut marut hidupnya bukanlah tanpa makna. Latar kembali berubah menjadi sebuah kota besar. Ia berkenalan dengan orang-orang baru yang kemudian dianggapnya sosok yang dekat dan penting. Dunianya jungkir balik. Di sinilah saat-saat penting dan menegangkan dimulai, hingga membuatnya menjadi seorang yang berbeda. Melihat plot cerita yang disuguhkan, saya bisa merasakan nuansa novel Tere Liye yang begitu khas. Pelabuhan dan kota besar. Dua tempat tersebut jarang sekali absen dalam setiap novelnya. Pun dalam film ini. Unsur religi juga ditampilkan sedikit-sedikit dalam film. Pada awal film, saya merasa cukup bosan. Mungkin karena tone warna masa lalu saya nggak tahu bahasa yang tepat apa yang pekat nuansa oranye dan coklatnya. Selain itu, ceritanya juga berjalan agak lambat dengan konflik yang nggak terlalu berat. Rasa bosan itu hilang selepas meninggalkan babak pelabuhan. Cerita menjadi semakin seru dan kejutan-kejutan dimulai. Bahkan saya nggak bisa menebak akan dibawa ke mana kisah Reyhan ini. Perpindahan dari satu babak ke babak lain menurut saya cukup mulus dan proporsi bagian yang cukup seimbang. Meskipun begitu, ada beberapa bagian yang terasa agak drama dan membuat saya sedikit mengerutkan dahi. Akting Jenius dan Komedi Jayus Satu hal yang harus saya acungi jempol dari film ini adalah akting Bio One yang ciamik. Dia sukses memerankan karakter Rey dengan cukup sempurna. Yang mencuri perhatian adalah adegan action yang bolak balik ia lakoni. Akting berantemnya tampak sangat nyata. Ekspresinya pun selaras dengan dialog atau adegan yang tengah dilakukannya. Film juga sukses memberikan perbedaan yang cukup mencolok antara masa kini dan masa lalu. Tampilan gambar yang futuristik begitu meyakinkan penonton bahwa hal tersebut terjadi di masa depan. Meskipun begitu, menurut saya film agak gagal menampilkan sisi komedi yang coba dihadirkan melalui Yudha Keling. Bukannya ketawa, saya malah iba melihat si Yudha, hehehe. Bercanda ding. Akan tetapi memang begitu kenyataannya. Premis film ini agaknya terlampau serius untuk dibercandai. Kejutan Untuk kamu yang sudah menonton ini, pasti akan mendapat kejutan di akhir, bahwa film ini nggak langsung tamat alias ada bagian keduanya. Bagian pertama ini hanya menjawab tiga dari lima pertanyaan Rey. Dua pertanyaan tersisa akan dijawab pada film selanjutnya. Sedih? Entahlah, tapi saya penasaran. Buat kamu yang mengidolakan Anya Geraldine tampaknya harus menelan pil kekecewaan ya, karena di film ini dia hanya muncul sebentar di penghujung cerita. Namun, kalau kamu penasaran dengan Anya, bisa banget nonton bagian kedua yang entah akan tayang kapan. Pastinya, pada part tersebut, perempuan itu akan mendapatkan porsi yang cukup banyak. Mungkin sekian review film ini dari sudut pandang saya yang masih amatir. Film ini patut kamu tonton. Selain menghibur, banyak sekali pesan yang disampaikan. Yah, khas bukunya Tere Liye ya. Kamu akan tersentuh mendengarnya, karena saya begitu, hehehe. Menurut saya, selain membuka dengan menarik, sebuah film atau buku sebaiknya ditutup dengan ciamik. Walaupun film ini hanya melakukan salah satunya, tapi kisahnya sangat membekas. Karena cukup relate dengan yang tengah saya rasakan. Buat kamu yang penasaran dengan kisah Rey, bisa banget nonton di berbagai platform streaming film kesayanganmu. Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya! “Namun, waktu dari yang Maha Segala selalu tepat, Rey.” Film Rembulan Tenggelam di Wajahmu, yang diadaptasi dari novel karya Tere Liye dengan judul sama, akhirnya difilmkan. Disutradarai oleh Danial Rifki dan diproduksi oleh Max Pictures, film ini juga dibintangi oleh sederet aktor dan aktris papan atas seperti Donny Alamsyah, Bio One, Arifin Putra, dan Anya Geraldine. Nah sebelum memutuskan untuk nonton filmnya, ada baiknya kalian simak dulu yuk reviewnya di Alur cerita yang Film ini bermula ketika Ray dewasa Arifin Putra, seorang yang berusia 60-an tahun dan juga seorang pemilik perusahaan besar sedang sekarat di rumah sakit. Ia tiba-tiba didatangi oleh seseorang dengan wajah teduh yang mengajaknya untuk 'kembali'. Ray pun kembali menyusuri hidupnya di masa lalu, ia juga kembali menemukan lima pertanyaan yang pernah ia sampaikan kepada Tuhan. Lima pertanyaan itu akhirnya terjawab satu per Akting yang Bio One sebagai pemain utama dari film ini berhasil untuk memerankan karakter Ray pada saat muda dengan baik. Ia pun sangat total ketika memerankan adegan baku hantam yang sempat beberapa kali terjadi. Tidak hanya Bio One, pemilihan Donny Alamsyah yang berperan sebagai "Bang Ple" juga sangat pas untuk film seakan-akan terbawa suasana pada saat menonton karena akting para aktor yang sesuai dengan karakter di buku. 3. Penuh makna mendalam dan sangat Seperti halnya yang ada di buku, film ini juga penuh dengan makna yang akan membuka mata dan pikiran kita mengenai kehidupan. Penonton seakan-akan diajak untuk memahami rahasia apa yang terjadi di balik kejadian-kejadian besar dalam hidup. Tidak hanya membuka mata dan pikiran, namun film ini juga akan mengaduk-aduk perasaan yang menonton lho! Baca Juga Review Film Jumanji The Next Level, Petualangan Seru yang Menegangkan 4. Tak melulu serius, film ini juga disertai Walaupun film ini terkesan serius, namun kehadiran pelawak Yudha Keling yang berperan sebagai sosok "Diar" membuat film ini lebih hidup dengan lawakan-lawakannya. Penempatan jokes yang ditampilkan pada film juga sesuai dengan jalan cerita yang ada, dan tidak berlebihan. 5. Banyak kesamaan dengan Jangan khawatir untuk para pembaca novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu, karena film ini tidak jauh berbeda lho dengan buku. Meskipun ada beberapa bagian yang tidak ditampilkan, namun keseluruhan inti cerita sudah ditampilkan dengan baik. Pengambilan gambar, dan editingnya juga sangat bagus sehingga yang menonton tidak akan kecewa dengan film ini. Bagaimana? Seru banget kan! Secara keseluruhan, IDN Times memberikan penilaian sebesar 4,8/5 untuk film ini. Buat kalian para penggemar novel ini, film ini recommended banget untuk kamu tonton. Meskipun ada bagian yang dipotong untuk dijadikan sekuel selanjutnya, namun film ini sangat layak untuk ditonton terlebih untuk kamu yang memiliki banyak pertanyaan dalam hidup. Catat tanggalnya ya, karena kalian sudah bisa nonton film ini di bioskop kesayangan mulai tanggal 12 Desember 2019. Jangan lupa nonton! Baca Juga Review Film Eggnoid Romansa Eggy dan Ran yang Bikin Baper Directed by Danial Rifki Writing Credits in alphabetical order Tere Liye ... novel Titien Wattimena ... screenplay Cast in credits order Arifin Putra ... Ray Adult Juan Bione Subiantoro ... Ray Young as Bio One Donny Alamsyah ... Bang Plee Anya Geraldine ... Fitri Cornelio Sunny ... Shadyfaced Man Ariyo Wahab ... Bang Ape Teuku Ryzki ... Natan Ari Irham ... Ilham Allesandro Reynard Karamoy ... Ouda as Allesandrio Reinhard Karamoy Rigen Rakelna ... Jo Egy Fedly ... Orphanage Man Yudha Keling ... Diar Produced by Albertus Beremau ... assistant producer Mirna Febriyani ... unit manager Ody Mulya Hidayat ... executive producer / producer Febry Raihan ... line producer Music by Ricky Lionardi ... music director Cinematography by Gunung Nusa Pelita ... director of photography Editing by Ahsan Andrian Casting By Abie Prabu Production Design by Frans Dede V. Art Direction by Chaidir Makeup Department Amy Fardan ... makeup artist Production Management Bayu Rinda Sinaga ... production manager Second Unit Director or Assistant Director Alste Widi ... first assistant director Sound Department Abdul Malik Deva ... sound recordist Andrew Saputro ... sound designer Hadrianus Eko Sunu ... sound designer Visual Effects by Amrin Nugraha ... visual effects supervisor ... visual effects Wahib Muhammad Afif ... rotoscope artist uncredited Camera and Electrical Department Herdiansyah ... camera assistant Oesman Lb ... gaffer Bamby Bossy Octavly ... Aerial cinematography as Bamby B Octavly Casting Department Ajibong ... acting coach Costume and Wardrobe Department Adhe Rany ... wardrobe Music Department Tabah Furqon ... additional music composer Script and Continuity Department Ario Ramadana ... script continuity Additional Crew Endang Sanusi ... property master Muhammad Yazid ... fighting director